Profesi klining servis di Indonesia mulai
dikenal pada 1960. Saat itu jasa klining servis belum berkembang seperti saat
ini karena pengguna jasanya belum banyak mengenal dan membutuhkan. Salah satu
penyebab adalah belum banyaknya gedung perusahaan yang dikelola oleh swasta.
Pola penanganan kebersihan di perkantoran saat
itu masih ditangani oleh pegawai gedung kantor itu sendiri dengan cara yang
sederhana dengan hanya bermodalkan kemoceng, kain lap, sapu ijuk, pengki,
ember, dan kain pel tradisional. Demikian juga dengan cairan pembersih yang
digunakan, hanya sebatas deterjen dan sabun colek yang dicampuri air.
Pada 1970, sudah ada perusahaan klining servis
yang muncul bersamaan dengan pembangunan Hotel Indonesia dan gedung Sarinah di
Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, bernama PT. Setrasari yang tercatat sebagai
perusahaan jasa kebersihan pertama di Indonesia.
Pada 1980, gedung Kementerian Kehutananan, Manggala Wanabakti, didirikan dan menjadi momentum munculnya
terobosan baru dalam dunia klining servis Indonesia. Di era 80-an, gedung Manggala Wanabakti merupakan gedung yang paling megah dan sulit
pengerjaannya dengan permukaan lantai berbahan parquet, berikut ornamen yang
cukup rumit dan detail di sekeliling ruangan dalam. Dibutuhkan ketelitian dan
teknologi tepat guna untuk pemeliharaannya.
Adalah Franz Tjhandra Purnama yang berada di bawah bendera PT. Resik Cemerlang mampu menangkap peluang yang ditimbulkan dari kerumitan
pengerjaan Gedung Manggala Wanabakti. Setelah kontrak ditandatangani dan
disepakati, Franz menunjukkan keseriusannya dengan memberi terobosan inovatif
pada masanya. Ia mulai menanamkan akar perubahan modernisasi bisnis klining
servis dengan mengadopsi sistem klining servis dari Belanda.
Terobosan yang dilakukan oleh pria kelahiran
Surabaya ini dinilai cukup berani dengan mengimpor alat dan bahan kimia klining
servis dari Belanda dan Jerman, seperti sprayer sampai mesin low speed polisher dan scrubber.
Tidak hanya itu, pada 1983 Franz mengundang trainer klining servis dari Belanda untuk membangun sistem kerja
perusahaannya dan Rini S. Bono pernah tercatat sebagai salah seorang hospitality trainer di PT Resik Cemerlang untuk memberikan
pelajaran tentang cara pelayanan berstandar internasional.
Dalam hal kesejahteraan karyawan, Franz
terkenal sangat memperhatikan para karyawannya. Pada 1983, setiap kliner yang
dalam masa percobaan tiga bulan dibayar sebesar Rp7 ribu per hari. Setelah
lolos dari masa percobaan, mereka diangkat sebagai karyawan tetap dengan gaji
bulanan pertama hingga sebesar Rp 150 ribu, belum ditambah dengan pembayaran
lembur di atas rata-rata pekerja pada saat itu.
Dalam penampilan dan
perlengkapan, Franz memberlakukan peraturan yang ketat bagi setiap karyawannya.
Karyawan pria dilarang untuk memelihara kumis, jenggot, dan jambang. Potongan
rambut yang diharuskan rapi serta setiap karyawan pekerja harus selalu dilengkapi
dengan tas khusus berisi air minum, seragam khusus, sepatu, serta topi bagi
pekerja di luar ruang.
Tata cara penggunaan
alat serta pencampuran bahan kimia pembersih sudah merupakan materi
pembelajaran wajib bagi setiap calon karyawan yang ingin bekerja. Persyaratan
penerimaan karyawan pada saat itu cukup berat, setiap calon karyawan harus
menghafal semua nama alat dan bahan kimia pembersih dengan bahasa aslinya,
bahasa Jerman dan Belanda. Mereka juga diwajibkan menghafal berat dan ukuran
dari masing-masing alat serta kegunaannya.
Dari beberapa contoh
sistem kerja yang dibuat oleh Franz, bukanlah hal yang aneh apabila nama PT. Resik Cemerlang merupakan satu-satunya perusahaan yang
bertaraf internasional di Indonesia dengan pengerjaan klining servis sistem
Eropa. Perusahaan ini juga tercatat dalam sejarah sebagai pelopor modernisasi
sistem klining servis pertama di Indonesia.
Seorang Indonesia asli kelahiran Surabaya yang
didik dengan cara Belanda dan mengenyam pendidikan di Italia, telah
menanamkan fondasi sistem kerja pelayanan kebersihan di Indonesia. Hal ini
membuktikan bahwa sesungguhnya Indonesia mampu bersaing dengan para kompetitor
asing. Bahkan, sebenarnya sistem tersebut sudah ada jauh sebelum bermacam
perusahaan asing masuk ke Indonesia.
0 Response to "Sejarah Klining Servis Di Indonesia "
Post a Comment